Jakarta - Presiden SBY dipastikan tidak bisa lagi
maju sebagai calon presiden pada 2014 nanti. Sekretaris Jenderal Partai
Persatuan Pembangunan, Romahurmuzy, menilai, Pilpres 2014 merupakan era
terakhir tokoh-tokoh lama berkompetisi.
"Dengan
absennya figur SBY yang selama ini dominan dalam perpolitikan nasional, maka
kompetisi yang terjadi akan relatif keras dan all out. Artinya, baik parpol
maupun capres akan mengeluarkan seluruh kemampuannya," kata dia usai
diskusi Polemik Sindo Radio di Warung Daun, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat,
Sabtu (11/8/2012).
Yang
menjadi persoalan, tambahnya, dari sekian nama calon yang beredar mau tidak mau
mereka memiliki satu catatan tersendiri berkaitan dengan persoalan hukum, HAM,
maupun persoalan politik lainnya.
"Oleh
karena itu perlu muncul pemimpin alternatif di luar nama-nama yang sudah
beredar. Karena masyarakat mempunyai pilihan yang lebih jernih," jelasnya.
Dia
menilai, figur-figur yang disuguhkan selama ini belum sepenuhnya memenuhi apa
yang diinginkan oleh mayoritas pemilih. Ini tentu menjadi peluang yang harus
dibaca oleh partai politik yang belum menentukan sikapnya untuk menjemput dan
memunculkan tokoh alternatif.
"Untuk itu perlu
revisi total UU Pilpres yakni ketentuan parpol untuk melakukan penjaringan
terbuka dalam memunculkan capresnya. Termasuk penurunan parlementary treshold
menjadi 3,5 persen," pungkasnya. (Okezone, 11 Agustus 2012)