PENGUMUMAN: Dibuka pendaftaran bakal calon anggota DPRD Kabupaten Tegal, mulai 1 Januari s/d 28 Februari 2013. Info: Hubungi DPC PPP Kabupaten Tegal, telp.(0283)3275717 | Eko Mahendra Ridho

Follow Us

HEADLINE NEWS

DPC PPP Kabupaten Tegal ©2008-2012 All Right Reserved. Diberdayakan oleh Blogger.
Baca lainnya »
Baca lainnya »
Baca lainnya »
Baca lainnya »

172 Ranting PPP dan 250 Kiai Dukung Syafii-Kholil Asyari

03 Agustus 2012


Pamekasan - Suhu politik jelang Pemilukada Pamekasan yang akan digelar 9 Januari 2013 mendatang, kian dinamis. Setelah sebelumnya sekitar 203 kiai berpengauh pengasuh pondok pesantren se Pamekasan menyatakan dukungan pada pencalonan KH Khalilurrahman, kini giliran 250 kiai se Pamekasan menyatakan mendukung pencalonan Achmad Syafii sebagai Cabup Pamekasan periode 2013-2018.

Polarisasi dukungan massa hingga kini memang hanya tertuju pada dua cabup tersebut. Karena hanya Khalilurrahman yang saat ini menjabat sebagai Bupati Pamekasan dan Achmad Syafii mantan Bupati Pamekasan periode 2003-2008, yang secara jelas telah menyatakan siap merebut kursi nomor 1 di Pemkab Pamekasan.

Yang menarik, kalangan kiai pendukung Achmad Syafii langsung menduetkan Achmad Syafii dengan calon wakilnya yakni Kholil Asyari yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Pamekasan. Achmad Syafii saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI Dapil Madura asal Partai Demokrat, sebelumnya pernah menjadi Kader PPP. Sementara Kholil Asyari sendiri saat ini adalah kader PPP.

Para kiai pendukungan Achmad Syafii- Kholil Asyari tersebut antara lain adalah KH Abdul Ghafur Safiuddin (Pegantenan), KH Mundzir Kholil (Larangan), K Nawawi Toha (Galis),  KH Umar Faruk (Galis ), KH Abdul Ghaffar (Palengaan), K Kholil Muhammad (Proppo), KH Abdul Qodir Muhammad (Proppo), KH Abdullah Muhammad (Proppo), R Nurul Taufik (Proppo), KH Zubaidi (Waru), KH Abdullah Makruf (Proppo), KH Imam Nawawi Kholil (Proppo), dan KH Hasibin (Larangan).

Kiai berpengaruh lainnya yang juga ikut mendukung adalah KH Abd Ghafur (Pamekasan), KH Ali Ridlo (Pademawu), KH Ubaidillah (Kadur), KH Muhdor (Bicorong). Selanjutnya, KH Mohtam (Batumarmar), KH Nasiruddin (Batumarmar), KH Ainul Yaqin (Waru), KH Mosleh (Pasean), KH Zubaidi (Palengaan), KH Abd Rozak (Pasean), KH Zubaidi (waru), KH Hasrullah Makruf (Palengaan), dan KH Romli (Palengaan).

Tidak hanya itu, KH Abu Yazid (Palengaan), KH Mursyid (Pegantenan), KH Abdul Hanan (Pegantenan), K Rofiudin Hafidz (Palengaan), KH Dlofir Abdullah (Palengaan) KH Hafid Samin (Palengaan), K Subhan (Pakong), KH Dahlan Maasbah (Galis), K Ali Bahar (Waru), K Tijani Amari (Waru), K Abdul Majid Bahri (Kadur), K Muhtar Effendi (pamekasan) juga ikut mendukung Syafii.

Dukungan para kiai pada pasangan Achmad Syafii dan Kholil Asyari kian kuat setelah pasangan ini berhasil memenangkan kovensi DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat bersaing dengan Kholilurrahman. Syafii meriah 8 suara dan Kholilurrahman meraih 5 suara. Konvensi ini digelar sebagai forum aspirasi politik terkait dengan kandidat cabup yang melamar melalui PPP yakni Kholilurrahman dan Achmad Syafii.

Sementara dari PPP sendiri dukungan terhadap duet Syafii-Kholil Asyari semakin kuat setelah baru-baru ini muncul surat dukungan dari 172 pengurus ranting PPP se Pamekasan yang dikirim ke DPW Jawa Timur dan DPP PPP, sebagai bukti kuatnya dukungan massa dari arus bawah.

Yang paling penting ulama besar PPP yang juga pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar KH Muhammad Syamsul Arifin juga menyatakan dukungan terhadap pasangan Achmad Syafii-Kholil Asyari untuk maju bersama menjadi cabup dan cawabup. “Saya merestui Syafii jadi bupati dan Kholil Asyari jadi wakil bupati,”  katanya beberapa waktu lalu. (Surabaya Post, 3 Agustus 2012)

Pilgub Jateng: Tokoh Sipil Sulit Pimpin Jateng?

03 Agustus 2012


Semarang - Wacana Gubernur Jateng periode 2013-2018 bukan dari tokoh militer, nampaknya masih sulit diwujudkan karena masyarakat masih mengidolakan sosok militer.

Hal ini diungkapkan Pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Drs Moh Yulianto MSi, kepada Solopos.com, Kamis (2/8/2012). Masyarakat Jateng, ujar ia, saat ini masih membutuhkan figur tokoh militer sebagai gubernur sebab dinilai bisa menjamin stabilitas keamanan. ”Masih sulit mewujudkan Gubernur Jateng bukan dari tokoh militer,” katanya menanggapi wacana Gubernur Jateng mendatang dari tokoh sipil.

Wacana Gubernur Jateng mendatang dari tokoh sipil dilontarkan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane. Yulianto menyatakan, masyarakat masih menilai sosok militer yakni tegas dan disiplin, sehingga bisa memberikan garansi stabilitas keamanan. Di samping itu sosok militer juga orangnya terbuka, kalau bicara apa adanya. ”Sosok semacam ini (militer), masih disukai masyarakat Jateng,” imbuhnya.

Lebih lanjut dosen FISIP Undip ini menyatakan, pada pemilihah gubernur (Pilgub) Jateng 2008 silam pernah melakukan penelitian mengenai persepsi masyarakat terhadap tokoh militer yang maju sebagai calon gubernur (Cagub). Hasilnya, masyarakat ternyata masih mengingingkan tokoh militer sebagai gubernur. Dan hasilnya mantan Pangdam IV/Diponegoro dan Pangkostrad, Bibit Waluyo terpilih sebagai Gubernur Jateng.

”Saya kira pada era demokrasi yang terbuka ini sudah tak perlu lagi melakukan dikotomi antara tokoh militer dan sipil,” tandasnya.

Menurut ia, belum tentu kalau Gubernur Jateng dari tokoh sipil nantinya lebih baik dibandingkan tokoh militer.

”Karena ada tokoh sipil yang lebih otoriter dibandingkan tokoh militer,” kata Yulianto.

Sementara Wakil Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jateng, Istajib AS, enggan memberikan komentar tentang wacana gubernur mendatang bukan dari militer.

”Saya tak berkomentar masalah ini, nanti malah menyinggung salah satu pihak,” ujar dia. (Sragen Pos, 2 Agustus 2012)

Ketua PPP Kalteng Santuni Anak Panti Asuhan

03 Agustus 2012


Palangkaraya - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga anggota DPR RI, Hj Norhasanah, berbagi rezeki dengan anak Panti Asuhan usai berbuka puasa, Jumat (27/7/2012) di rumah pribadinya di Jalan Cempaka Palangkaraya Kalimantan Tengah.

Sebanyak 75 orang anak panti asuhan di Palangkaraya, merasaa senang dengan pembagian rezeki tersebut. Selama ini mereka hanya bisa menerima santunan seperti itu terbilang jarang, apalagi pembagian uang tersebut disampaikan langsung melalui tangan pemerinya.

"Aku senang dapat uang, ini rezeki bulan Ramadan," ujar Hanifah salah seorang anak panti.

Dalam acara berbuka puasa tersebut, juga dihadiri para pengurus DPW PPP Kalteng dan Pengurus DPC PPP Kota Palangkaraya serta beberapa pemuka agama di Kota Palangkaraya.

"Kegiatan seperti ini adalah kegiatan rutin yang setiap tahun kami lakukan, untuk bersilaturahmi dengan taman-teman, karena selama ini saya fokus menjalankan tugas sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia di Jakarta untuk memperjuangan Kalteng sebagai dapil saya," katanya. (Tribunnews, 2 Agustus 2012)

Foke Bersyukur Didukung PPP

03 Agustus 2012


Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengaku tidak memiliki kata-kata yang pantas untuk mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), untuk mendukungnya di putaran kedua Pemilukada DKI Jakarta.

"Saya tidak punya kata-kata yang pantas untuk dukungan yang sudah disampaikan untuk memberikan kepercayaan maju ke putaran kedua," ujarnya saat deklarasi DPP PPP yang resmi mendukung Foke-Nara, Kamis (2/8/2012).

Menurutnya ini merupakan sebuah kepercayaan sekaligus amanah untuk memimpin Jakarta periode selanjutnya 2012-2017. Dan amanah tersebut akan dijalankan sebaik-baiknya untuk mendapatkan hasil maksimum.

Meskipun begitu, Fauzi juga mengakui masih banyaknya kekurangan-kekurangan selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Kami menerima masukan dari ketua-ketua dan partai pendukung. Kami harap dapat memberikan hasil yang optimal," tandasnya. (Inilah, 2 Agustus 2012)

PPP Dukung Foke Karena Akidah

03 Agustus 2012


Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan, Suryadharma Ali mengatakan faktor kesamaan akidah jadi salah satu alasan partainya mendukung pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dalam pilkada DKI putaran kedua. "Ya, akidah jadi pertimbangan," ucapnya ketika menjawab pertanyaan wartawan dalam deklarasi mendukung Fauzi-Nachrowi, Kamis 2 Agustus 2012.

Namun, dia menekankan agar akidah tidak dimaknai secara sempit. "Mohon tidak dimaknai sempit. PPP berasaskan Islam jangan diartikan sempit," dia buru-buru melanjutkan. Menurut Surya, Islam diperuntukkan bagi semua umat manusia. "Islam itu rahmatan lil ''alamin." Sehingga, prinsip keislaman tidak akan menihilkan keberadaan pemeluk agama lain.

Dia juga tidak ingin muncul isu yang mendiskreditkan suku, agama, ras, ataupun golongan tertentu dalam pemilukada. ""Jakarta adalah kota yang plural adat istiadat dan etnis. Maka akidah islam tidak akan mengganggu perbedaan, malah akan memperkuat."

PPP memang menganggap Fauzi-Nachrowi sebagai pemimpin yang religius. "Tidak kalah penting, Jakarta adalah kota religius, nuansa keagamaannya kental. Oleh karena itu dari sisi religiusitas, keduanya sangat tidak diragukan," kata Surya di tengah deklarasi.

Seolah menyadari sensitivitas isu ini, Fauzi turut bicara. Dia menjabarkan, selain mutli-fungsi, Jakarta juga multi-religi. Apalagi, Jakarta dinilainya sebagai barometer nasional.

Untuk itu, dia berjanji memelihara kerukunan antaragama. "Kerukunan tidak bisa ditawar-tawar, harus jadi tolok ukur utama dalam membangun Jakarta ke depan." Dia melanjutkan, "Kami akan berusaha keras untuk jaga kerukunan Jakarta sebaik mungkin,” katanya. (Tempo, 2 Agustus 2012)

Buya Ismail: “Tak Menjual Islam, dan Tak Bisa Beroposisi”

02 Agustus 2012


Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ismail Hasan Metareum 66 tahun ini, kerap dijuluki politisi kalem dan selalu bikin sejuk. Bicaranya yang pelan jauh dari kesan pemimpin partai yang biasanya penuh semangat dan berapi-api bila berpidato di depan massanya.

Tetapi jangan salah dulu, politisi kawakan asal Sigli, Aceh ini bisa juga bersuara lantang. Pada Harlah PPP ke -24, 5 Januari 1996, di Kemayoran Jakarta, buya Ismail yang mantan Ketua HMI (1957-1960) ini, ternyata berani menusuk pelbagai masalah serius yang dihadapi bangsa, mulai soal moralitas bangsa yang menurun, sampai korupsi, dan kolusi yang naudzubilah.

Ketua partai berlogo bintang ini bikin kejutan baru dengan menyebut partainya sebagai warisan ulama. Pula, ia rajin sowan dengan sesepuh dan pendiri PPP, KH Idham Chalid. Masihkah PPP mengandalkan tema Islam? Berikut wawancara Edy Budiyarso dari TEMPO Interaktif dengan dengan buya Ismail, yang berlangsung di kediamannya, di kompleks Perumahan Pejabat Tinggi, Widya Chandra, Jakarta, Kamis 9 Januari 1996 lalu. Berikut petikannya.

PPP menyatakan sebagai partai warisan ulama. Mengapa masih pakai Islam sebagai jualan?
Kami kembali kepada sejarah, partai ini memang dibentuk ulama sehingga tidak ada label-label Islam. Kami hanya meneruskan wasiat-wasiat para ulama, jadi jangan heran. Umpamanya ammar ma'ruf nahi mungkar merupakan prinsip dari Partai Persatuan. Di dalam program perjuangan partai itu ada enam prinsip, dan di situ diyakini bahwa dengan prinsip itu akan bisa dilaksanakan sebagai prinsip. Umpamanya prinsip ibadah. Kami berpartai dengan tujuan beribadah, kemudian dalam pelaksanaan tugasnya kami memakai prinsip ammar ma'ruf nahi mungkar, dengan pandangan itu, maka tidak perlu kami bersikap sebagai partai oposisi.

Ini perlu saya jelaskan karena ada kawan-kawan kami para pakar yang meminta supaya PPP dan PDI menjadi partai oposisi. Kami jelas tidak bisa menjadi oposisi. Tetapi kami tetap mengawasi pekerjaan pemerintah, dalam rangka ammar ma'ruf nahi mungkar seperti dijelaskan dalam Al Qur'an, itu. Jadi kami tidak menjual Islam, tetapi menyampaikan ajaran yang dipesan oleh para ulama.

Jika ingin ber-ammar ma'ruf nahi mungkar, tentunya PPP sering berseberangan dengan pemerintah?
Belum tentu, pemerintah baik kami puji. Memuji itukan tidak berseberangan, kalau dilakukan baik kami syukuri. Itu berarti tidak berseberangan.

Bukankah Anda pernah bilang bahwa PPP terbuka, bahkan untuk golongan non muslim?
Kami dapat menerima golongan non muslim, tetapi kalau tidak ada yang mau masuk bagaimana? Kami partai terbuka memang benar, tetapi dalam asasnya ada lagi yang merupakan ketertutupan. Ada dulu seperti yang dulu saya pernah ceritakan di Timor Timur, ketika Badru Saman memimpin DPP di sana untuk menghadapi Konferensi Wilayah, datang seseorang kepadanya meminta untuk menjadi ketua wilyah di Tim-Tim. Kemudian kami tanya, Anda sudah berapa lama menjadi anggota. Ternyata belum pernah menjadi anggota. Nah, yang benar dong belum menjadi anggota kok mau menjadi ketua. Ternyata ketika kami pelajari dia seorang Katolik, dan ternyata waktu diumumkan daftar calon orsospol daerah pemilihan di Timor-Timor, dia berada dalam nomor urutan ketiga daftar PDI, ini kan tidak benar.

PDI dalam kampaye nanti akan bicara soal demokrasi, Golkar akan membicarakan program pembangunan, lalu apa nanti "jualan" PPP?
Bukan hanya satu satu bidang, berbagai bidang kami bisa bicara. Misalnya, bagaimana pembangunan ini dilaksanakan dan apa motifasinya. Itu yang akan kami bicarakan. Jadi bukan melulu pembangunan, tetapi pembangunan yang bagaimana. Biasanya kalau kampanye orsospol lain, itu dengan cara memanggil anak kecil. Lalu ditanya kamu sudah makan belum? Kamu sudah sekolah belum? Biasa seperti itu, dialogis begitu. Bagi kami tidak perlu bicara seperti itu, kami bicara arah pembangunan Idonesia. Bahwa pembangunan itu perlu arah sebagai landasan sehingga tidak terjadi adanya penyelewengan. Seperti masalah kolusi dan korupsi, itu masalah iman dan takwa yang seharusnya menjadi arah. Jadi tidak perlu kami bicara demokrasi saja. Kami akan bicara banyak bidang. Baik demokrasi di bidang politik,mau pun pemerataan di bidang ekonomi.

Jadi PPP punya agenda khusus untuk kampaye nanti?
Tidak perlu khusus, kami akan bicara seluruhnya. Umpamanya pemerataan itu tidak khusus toh, demokrasi itu tidak khusus. Jujur dan adil itu tidak khusus, itu supaya pemerintahan ini dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah disepakati bersama. Jadi tidak ada yang khusus. Kecuali dikhususkan dalam satu pidato, mengenai satu hal, di tempat lain kami bicara soal lain itu kami bisa.

Yang akan ditekankan dalam kampye nanti?
Banyak, seperti aspek moralitas bangsa, masalah pendidikan, masalah demokrasi, itu kami bicarakan. Waktu ulang tahun saja ada sepuluh masalah bangsa yang harus kita pikirkan, dalam menghadapi globalisasi.

Beberapa waktu lalu Anda Sowan ke Idham Chalid, mengapa tidak ke Gus Dur?
Kalau Idham Chalid itu pendiri partai sedangkan Gus Dur bukan, maka kami datang kepada pendiri, tidak ke tempat lain. Karena kami tidak melupakan sejarah.

Anda mengatakan pernah mau datang kepada Gus Dur?
Tidak, itu karena ada wartawan yang bertanya kenapa saya tidak datang ke Gus Dur. Saya Ini kan sering dijebak oleh wartawan, apakah itu dengan maksud baik atau tidak saya tidak tahu. Toh Gus Dur mengatakan. Ini saya baca dikoran, "Saya tidak mau ketemu dengan Ismail Hasan Matereum, karena dia melecehkan saya".

Jadi tadinya mau bertemu, kenapa Anda tidak membuat surat untuk bertemu dengan Gus Dur?
Tidak perlu surat, sebab dia kan dekat di Jakarta. Ke Amien Rais saja saya tidak butuh surat. Saya pergi ke Yogya dalam rangka kunjungan ke daerah, kemudian sampai sana dipersiapkan oleh Ketua DPW Yogyakarta untuk bertemu dengan Amien Rais. Memang dia seorang pakar, kami bertemu meminta pertimbangannya, kan bagus. Lantas setelah saya kembali ke Jakarta, saya ditanya oleh wartawan kenapa tidak ke Gus Dur.

Apa sih konflik Anda dengan Gus Dur?
Tidak ada, saya tidak tahu kenapa dia sampai salah paham. Saya tidak pernah mengkritik Gus Dur, dan tidak perlu. Meski dia menghantam saya sebelum Muktamar PPP, toh saya tidak menghantam dia. Gus Dur mengatakan saat itu, kalau Ismail Hasan masih memimpin PPP, maka semua warga NU akan memilih PDI. Saya bilang itu Ketua Forum Demokrasi, kenapa bicara tidak demokratis. Itukan menghantam saya, tetapi saya tidak emosional menanggapinya.

Tampaknya massa NU masih penting untuk Anda?
Orang NU banyak di PPP. Dan massa NU sudah memimpin ketua-ketua cabang PPP. Seperti di Jawa Tengah, Jawa Timur, PPP dipimpin oleh orang NU. Kami kan bukan lagi federasi sehingga kami harus memperhatikan partai dan warga partai. Jadi kalau saudara sebut massa NU saya menolak. Yang kami pentingkan adalah warga partai. Yang saya datang kepada mereka, itu atas permintaan warga partai.

Seberapa besar warga NU yang ada di PPP?
Saya tidak hitung itu. Tapi daerah yang banyak NU saya pilih ketua cabang dari NU, itu oke di mana banyak warga NU. Kami melihat bagaimana kenyataannya, melihat aspirasi di bawah. Misalnya di Jawa Tengah ada Karmani yang kebetulan orang NU, dan cabang-cabang menghendaki Karmani sebagai ketua wilayah, kami oke.

Kenapa Anda tidak memasukan sejumlah Kyai kondang dalam daftar calon Anda?
Kyai kondang dari NU itu siapa? Zainudin MZ? Dia mau kemana-mana dan tidak dimana-mana. Jadi bagaimana saya mengklaim dia sebagai orang PPP, sebab kalau saya masukan dalam daftar calon PPP, berarti dia orang saya. Dia sudah menempatkan di situ ya harus dihargai. Kalau Kyai Alawy Muhammad (Kyai Madura, red) beliau tidak mau. Sudah sejak tahun 1982, saya menawarkan untuk menjadi anggota MPR, anaknya pun tidak beliau ijinkan menjadi calon PPP, tetapi beliau membantu PPP mati-matian. Masih ada juga Kyai yang mau, seperti Kiai Hasyim Latief di Jawa Timur yang bekas Syuria'ah NU itu masuk daftar calon nomor satu. Kiai Maemun Zubair nomor satu juga di Jawa Tengah. Yang lain kyai-kyai kecil.

Sebagian massa PDI Megawati akan keluar dari PDI, apakah PPP punya strategi khusus untuk merangkul mereka yang terpinggirkan ini?
Nggak perlu kami merangkul-rangkul dan tidak perlu khusus-khusus. Kalau merangkul pribadi orang mungkin bisa, tetapi kalau merangkul rombongan orang jadi repot yang merangkulnya. Kami tidak tahu bagaimana cara merangkul.

Rhoma Irama ke Gokar yang ramai-ramai menarik figur publik. Lalu siapa yang diandalkan PPP untuk menarik massa?
Rhoma Irama sudah janji dulu tahun 1984, dia janji tidak akan kembali dengan kami. Yang saya dengar dia berjanji kepada seorang pejabat untuk tidak lagi berkampaye untuk PPP. Lantas kami hargai pandangan dan sikap itu. Makanya tidak memaksa-maksa dan menarik-narik. Emha Ainun Nadjib tidak mau dicalonkan, tetapi dia berjanji akan menarik orang untuk membatu PPP. Kalau artis tidak ada yang mau membantu secara permanen, Bimbo kemarin datang pada pertemuan PPP, tetapi belum tentu lebih dari itu. Kami akan merasa senang kalau mereka mau dan tetap. Sebagian teman-teman sudah mengusahakan para artis dan jawaban rata-rata mereka takut. Mereka khawatir, dan lebih suka memilih independen dari pada menjadi aktifis partai.

Dalam Pemilu lalu, PPP pagi-pagi sudah mencalonkan kembali Haji Muhammad Soeharto sebagai presiden RI, bahkan Anda mendahului Golkar sebagai yang punya Pak Harto, apakah sekarang akan mencalonkan lagi Pak Harto?
Belum kami bicarakan. Kami baru bicara bisik-bisik. Kalau dulu soal Pak Harto sudah diusulkan oleh Kyai As'ad dari Jawa Timur dan kami tidak keberatan dengan usul Kyai As'ad. Matori saat itu melihat saya sepertinya tidak akan menolak, lantas dia mengatakan. Bagaimana Buya, kalau saya yang mengusulkan. Jawab saya, boleh saja, tetapi bicarakan dulu dengan teman-teman dan melalui rapat DPP. Tetapi ditunggu-tunggu tidak muncul dalam rapat DPP, tapi Matori langsung mengumumkannya.

Apakah Anda setuju kalau misalnya Korpri tidak usah ikut Pemilu dan mendapat jatah kursi di DPR?
Daripada menyeleweng lebih baik tidak usah ikut pemilu. Dengan adanya beban politik kepada mereka, sulit mereka untuk mengoreksi apabila salah. Jadi lebih baik diangkat.

Kabinet 1998 nanti Anda menyarankan tak harus melulu dari Golkar, apa ada departemen yang siap di isi PPP?
Kami siap. Dan berulang kali saya katakan kepada wartawan kami siap. Tetapi itu seperti menjadi mimpi di siang bolong. Kami tidak keberatan kalau dimasukan dalam kabinet seperti tahun-tahun sebelum orde baru, pemilu pertama. Kami tidak meminta, karena itu hak proreogatif presiden. Kalau diberi terima kasih. Yang siap ada orangnya, di departemen agama banyak, departemen pertanian juga ada, kehakiman ada. Tetapi kalau saya sebut, itu mimpi siang bolong juga.

Berapa banyak caleg PPP yang kena jaring litsus?
Itu yang saya heran, kami paling anti komunis, di mana saja dan kapan saja pandangan kami tetap. Mengapa litsus yang untuk menjaring orang komunis kok kena kepada kami. Ternyata malas, disampaikan ke LPU setelah waktunya habis, sesudah ditandatangani daftar calon, itu kan malas namanya. Petugas litsus itu malas. Mereka baru menyampaikan hasilnya sesudah tidak laku. Sudah dilitsus, tetapi dihambat tidak diserahkan ke LPU. Konsensus bersama untuk diserahkan tetapi itu tidak dilaksanakan.

Kenapa PPP tidak menggugat?
Kemana kami harus menggugat. Inikan sudah selesai tetapi belum disampaikan. Tapi itulah kenyataanya, saya sendiri juga heran. Karena mereka malas, sudah tidak laku, baru disampaikan. Karena nama-nama itu tidak ada SKTT (Surat Keterangan Tidak Terlibat) kalau tidak ada SKTT nama itu dicoret. Baru beberapa hari kemudian disampaikan hasil litsus apa gunanya. Mereka yang menahan-tahan itu sudah saya teriakin waktu orientasi jurkam. Buat apa ditahan-tahan, kami protes tetapi tidak ada gunanya. Kami yang akhirnya rugi, karena nama-nama yang tidak ada SKTT-nya dicoret oleh LPU. Padahal persyaratan mereka sudah lengkap. Dan itu hampir di seluruh Indonesia. Dan di pusat itu yang tidak berhasil. Kalau mau menjegal PPP tidak seharusnya dengan cara itu, itu terlalu kasar.

Keppres kampanye yang baru mengharuskan kampanye dialogis, apakah PPP siap?
Kami sudah siap, bahkan kami mengusilkan untuk ketiga OPP. Kami ajak kampaye dialogis di televisi tetapi tidak setuju. Dialogis betul tetapi masing-masing OPP dengan orang yang hadir saat kampaye.

Yang kami heran, kampaye dialogis itu harus disampaikan naskahnya kepada LPPI. Kalau dialog kan berkembang, kok mesti menyerahkan makalah itu yang membuat saya tidak mengerti. Sama halnya dengan kampaye yang dibagi dalam enam kawasan: Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Jaya. Itu apa gunanya? Saya heran. Itu bagi kami merepotkan koordinasi dan transportasi.

Mengapa PPP tidak memprotes Golkar yang kampaye duluan?
Kami protes terus tetapi apa ada gunanya protes kalau tidak didengar. Golkar kan sudah selesai kampanyenya.

Apa kiat-kiat PPP untuk mengatasi kecurangan Pemilu 1997?
Kami tidak tahu, dan baru kami bicarakan. Tetapi saya sekarang belum bisa bicara karena belum tuntas dibicarakan.

Anda akan bekerjasama dengan KIPP misalnya?
Tidak perlu bekerjasama, kami bekerja dan mereka bekerja. Tetapi apakah KIPP masih ada? Sekarang kok tidak kedengaran lagi.

Bagaimana target perolehan suara pada pemilu nanti?
Saya belum bicara target. Karena dengan adanya sistem kampanye yang seperti ini kami juga menjadi ragu. KanGolkar bilang bisa menang seratus persen. Kalau sudah begitu susah dong. Kami targetkan seperti Pemilu 1982, 94 kursi. Karena kami melihat situasi dan kondisi partai seperti pada tahun 1982. Pada tahun 1987 ketika ada penggembosan partai oleh Naro sehingga dan turun 33 kursi menjadi 61 kursi.

Menurut Anda, apakah 1998 nanti seyogianya terjadi suksesi mengingat usia Pak Harto?
Kami tidak bicara soal umur. Karena sistemnya masih bisa dipilih kembali.

Lalu siapa saja yang pantas menjadi Presiden RI dari kacamata Anda, apakah Try Sutrisno, Habibie, Harmoko, Moerdiono atau orang seperti Emil Salim?
Yang pantas itu banyak. Tetapi yang disetujui itu siapa. Kalau kami belum memilih.

Lantas Anda mau mencalonkan?
Kalau tidak ada yang lain, tetapi ini banyak orang. Tetapi kami belum bicarakan nanti, pasti nanti akan saya sampaikan. Kami akan bicarakan dulu kriterianya baru mengajukan calon tetapi kami belum memilih.

Calon Wakil Presiden apakah Anda mengusulkan sipil atau militer?
Saya tidak pernah membedakan antara sipil dan militer. Sebab kalau sudah menjadi wapres semuanya akan menjadi sipil, tidak memakai dinas lagi.

Anda melihat wapres 1998 ini akan menjadi presiden kalau kelak Pak Harto terpilih lagi?
Dulu juga sama. Siapa yang bisa menjamin kalau Pak Harto akan tetap. Dulu juga sama saja. Kalau dikatakan sudah tua beliau sudah tua.

Anda mengatakan di Harlah PPP ke-24 bahwa keadaan masyarakat sudah emosional, mudah meledak apa buktinya?
Seperti di Tasikmalaya. Soalnya hanya kecil bahwa seorang Kyai di pukul sampai babak belur. Karena itu pejabat-pejabat harus menghilangkan arogansi kekuasaan, harus hati-hati harus waspada. Mengapa karena anaknya yang diberi sangsi karena mencuri kemudian yang menghukum dipukul, itu yang menyebabkan masyarakat marah. Kalau sudah emosional maka sangat susah dikendalikan.

Anda menyebut-nyebut depolitisasi rakyat, apa maksudnya?
Itu sudah lama. Seperti depolitisasi kampus, sehingga tidak ada lagi pemimpin yang datang dari kampus, kalau dulu cukup banyak. Seperti Akbar Tanjung, Cosmas Batubara itu pemimpin yang berasal dari kampus.

Apakah Anda protes PPP tidak punya cabang di kabupaten, kecamatan dan desa?
Kalau kabupaten semuanya sudah ada. Kalau kecamatan dan desa tidak ada karena sistemnya begitu. Kalau Golkar punya camat dan punya lurah sehingga di situlah salahnya.

Sumber: Tempo, 9 Januari 1996

Sulsel Target 4 Kader PPP di DPR

02 Agustus 2012


Makassar - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulsel Amir Uskara mulai tancap gas menuju pemilu legislatif DPR RI 2014 dari PPP.

Menurut legislator PPP DPRD Sulsel ini, DPR RI merupakan prioritas yang harus dicapai demi memenuhi target empat PPP Sulsel empat kursi di DPR RI dan regenerasi anggota legislatif PPP di DPRD Sulsel.

"Target saya untuk dapil sulsel PPP harus bisa menempatkan empaT orang kadernya di DPR RI, dan saya sebagai ketua DPW juga ingin mengisi salah satu kursi tersebut karena kondisi yang ada sekarang dengan hanya satu orang kurang terasa manfaatnya di konstituen," kata Amir kepada Tribun Timur, Rabu (1/8/2012)
(Tribun News, 2 Agustus 2012)

250 Kyai Dukung Cabup PPP di Pilkada Pamekasan

02 Agustus 2012


Pamekasan – Dukungan terhadap salah satu bakal calon Bupati dan wakil Bupati Pamekasan, tak henti-hentinya mengalir kepada Achmad Syafi’i Yasin dan Kholil Asy’ari. Kali ini, sedikitnya 250 kyai mendukung keduanya maju menjadi Bupati dan Wakil Bupati dalam pemilihan kepada daerah (Pilkada) Pamekasan, yang akan digelar 9 Januari 2013 mendatang.

Syafi’i dan Kholil Asy’ari sebelumnya juga memenangkan konvensi DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan mengkandaskan Kholilurrahman (incumbent). Syafi’i (bakal calon bupati) dan Kholil Asy’ari (bakal calon wakil bupati) sama-sama mengemas 8 suara. Sedangkan Kholilurrahman (bakal calon bupati) hanya mampu mendapatkan 5 suara bersama Mujahid Anshori (bakal calon wakil bupati) yang mendapatkan 5 suara.

Bahkan, baru-baru ini surat dukungan dari 172 pengurus ranting PPP telah dikirim ke DPW Jawa Timur dan DPP PPP untuk membuktikan dukungan massa dari bawah. Tak kalah pentingnya, ulama besar PPP yang juga pengasuh Ponpes Darul Ulum Banyuanyar, KH. Muhammad Syamsul Arifin, juga menginginkan Syafi’i dan Kholil Asy’ari untuk maju menjadi Bupati dan Wakil Bupati.

KH. Muhammad Syamsul Arifin pernah menegaskan, bahwa hanya menginginkan Syafi’i dan Kholil Asy’ari maju bersama-sama. "Tidak ada yang lain. Saya hanya merestui Syafi’i jadi Bupati dan Kholi Asy’ari jadi wakilnya," katanya pada konvensi DPC PPP beberapa waktu lalu.

Sejumlah tokoh lain yang memberikan dukungan antara lain; KH Abdul Ghafur Safiuddin (Pegantenan) KH Mundzir Kholil (Larangan) K Nawawi Toha (Galis) KH Umar Faruk (Galis), KH Abdul Gaffar (Palengaan), K Kholil Muhammad (Proppo), KH Abdul Qodir Muhammad (Proppo), Kh Abdullah Muhammad (Propoo), R Nurul Taufik (Proppo), KH Zubaidi (Waru), KH Abdullah Makruf (Proppo), KH Imam Nawawi Kholil (Proppo), dan KH Hasibin (Larangan).

Dukungan juga datang dari KH Abd Ghafur (Kota), KH Ali Ridla (Pademawu), KH Ubaidillah (Kadur), KH Muhdor (Pakong), KH Mohtam (Batumarmar), KH Nasiruddin (Batumarmar), KH Ainul Yaqin (Waru), KH Rahmatullah (Pasean), KH Mosleh (Pasean), KH Abd Razak (Pasean), KH Zubaidi (Palengaan), KH Zubaidi (Waru) KH Hasrullah Makruf (Palengaan), KH Romli (Palengaan), KH Abu Yazid (Palengaan), KH Mursyid (Pegantenan), KH Abdul Hannan (Pegantenan) K Rofiudin Hafidz (Palengaan), KH Dlofir Abdullah (Palengaan), KH Hafid Samin (Palengaan), K Subhan (Pakong), KH Dahlan Misbah (Galis), K Ali Bahar (Waru), K Tijani Amari (Waru) K Abdul Majid Bahri (Kadur), K Abdur Rasyid (Kadur), K Muhtar Efendi (Kota) dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.

Juru bicara ulama pendukun Syafi’i – Kholil Asy’ari, KH. Imam Nawawi Kholil mengatakan, duet mantan bupati Pamekasan, Syafi’i dan Kholil Asy’ari yang kini menjabat Ketua DPRD Pamekasan, diyakini mampu membawa perubahan kea rah yang lebih baik.

"Tidak ada pembangunan yang berarti selama ini. Dan, kami yakin Syafi’i dan Kholil Asy’ari mampu membawa mewujudkan perubahan," katanya.

Untuk itulah, pihaknya meminta DPW PPP Jatim dan DPP PPP tidak mudah percaya terhadap klaim dan janji-janji yang mengatasnamakan 203 ulama. "Ulama besar Pamekasan yang istiqomah di PPP itu KH Muhammad Syamsul Arifin, pengasuh Ponpes Darul Ulum Banyuanyar. Itu baru jadi panutan bagi PPP," tegasnya.

Lain halnya dengan Ketua PAC PPP Batumarmar, Musin Salim. Menurutnya, duet Syafi’i dan Kholil Asy’ari memang benar-benar mendapat dukungan dari bawah. Untuk itu, jika DPW dan DPP mengabaikan mekanisme partai, maka jelas akan berakibat fatal pada pemilu 2014. "Apalagi, keduanya sudah mendapat restu ulama," ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPC PPP Pamekasan, Nawawi Thoha menilai, klaim 203 ulama yang akan bergabung ke PPP jika rekomendasi turun ke Kholilurrahman itu hal wajar dalam politik. Namun yang pasti, sambung Nawawi, pihaknya bulat tetap mendukung Syafi’i dan Kholil Asy’ari untuk maju dalam Pilkada Pamekasan sesuai hasil dari konvensi DPC PPP.

"Kan lucu, kalau yang kalah konvensi dapat rekom. Jelas kami berusaha rekomendasi turun kepada pasangan Syafi’i dan Kholil Asy’ari," pungkasnya. (Berita Jatim, 2 Agustus 2012)

PPP Dukung DPR Bentuk Pansus Hambalang

02 Agustus 2012


Jakarta - Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) mendukung penuh upaya pembentukan panitia khusus (pansus) dalam kasus pembangunan pusat olahraga Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

"PPP mendorong DPR bisa memaksimalkan fungsi pengawasan dengan pansus tersebut. Dan untuk masalah (Hambalang) ini, sikap PPP sudah jelas," kata Sekretaris F-PPP DPR Arwani Thomafi di Jakarta, Rabu (1/8).

Dalam kasus Hambalang itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memulai upaya penyidikan. Dan KPK telah menetapkan Deddy Kusnidar sebagai tersangka pertama. Deddy adalah mantan Kepala Biro Perencanaan Kemenpora yang kini menjabat sebagai Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora. Ia merupakan ketua tim pencari tanah sekaligus pejabat pembuat komitmen untuk proyek Hambalang senilai Rp2,4 triliun itu.

Selain menetapkan Deddy sebagai tersangka, KPK juga mencegah tiga orang untuk bepergian ke luar negeri. Mereka ialah Dirut PT Cirajasa Cipta Mandiri Aman Santoso, Direktur PT Yodha Karya Yudhi Wahyono, dan Dirut CV Rifa Media Lisa Lukitawati.

Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPR Abdul Hakim mengaku belum mengatahui rencana Komisi X untuk meningkatkan panitia kerja (panja) menjadi pansus kasus Hambalang. Hingga saat ini pihak fraksi belum mendapatkan laporan anggota di Komisi X terkait rencana pembentukan pansus.

"Untuk Hambalang saya belum dapat laporannya, nanti itu harus dikonfirmasi dengan anggota (Komisi X). Sampai saat in belum ada laporan yang masuk," paparnya.

Anggota Panja Komisi X DPR dari F-PDIP Dedi S Gumelar menilai kasus Hambalang bisa diselesaikan dalam panja, sehingga tidak perlu dibuat pansus. Apalagi, menurut komedian yang biasa dikenal Mi'ing Bagito itu, saat ini proses hukum juga tengah berjalan sesuai dengan rekomendasi panja. (Media Indonesia, 2 Agustus 2012)

Tim Safari Ramadhan PPP Kunjungi 40 Masjid

02 Agustus 2012


Percut Sei Tuan - Pimpinan Anak Cabang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kecamatan Percut Sei Tuan mengunjungi 40 masjid dalam kegiatan safari Ramadan.

Ketua Panitia Tim Safari Ramadan, M Andi Yusuf didampingi Sekretaris Panitia Raja Mulia Nasution, M Irwansyah Putra dan Ponidi Wijaya, kepada wartawan Rabu (1/8) mengatakan, kegiatan safari ini sudah dilakukan sebelum Ramadan melalui kegiatan Safari Isra’mikraj, dengan membuat kegiatan Hari Besar Islam, yakni peringatan Isra’mikraj di 20 desa se Kecamatan Percut Sei Tuan.

Dalam kegiatan ini, PAC PPP Percut Sei Tuan bekerjasama dengan pengajian akbar ibu-ibu maupun masjid-masjid yang ada di Percut Sei Tuan.

Kegiatan dilakukan di 10 tempat dengan pengajian akbar kaum ibu, dan di 20 masjid menggelar peringatan Isra’mikraj. Selain itu 10 masjid dalam kunjungan Safari Ramadan.

"Total masjid yang kami kunjungi sebanyak 40 masjid, dan dalam kegiatan itu yang menyampaikan tausiah agama adalah Ketua PPP Percut Sei Tuan, Misnan Al Jawi SH," ujar Yusuf.

Sementara Ketua PAC PPP Percut Sei Tuan, Misnan Al Jawi SH yang akrab disapa Jaka mengatakan, PPP Percut Sei Tuan tidak akan berhenti dan tidak akan diam dalam mensiarkan agama Allah, sesuai dengan prinsip yang terkandung dalam PPP, yakni perinsip ibadah dan amal makruf nahi mungkar.

"Sudah kewajiban bagi PPP untuk menyiarkan agama Allah, melalui dakwah keliling desa dalam kegiatan hari besar keagamaan, baik Maulid Nabi, Isra’mikraj, maupun Safari Ramadan yang rutin dilakukan PPP Percut Sei Tuan," kata Jaka.

Apalagi, lanjutnya, PPP adalah Partai Islam tertua di Indonesia, dan tetap istiqomah serta konsisten dengan pendirian. "PPP adalah partai yang masih tetap mempertahankan Islam sebagai azas, walaupun banyak partai-partai Islam yang sudah berubah haluan menjadi partai nasionalis atau terbuka. Tapi PPP tetap bertahan hingga tetes darah terakhir bahwa PPP tetap partai Islam dan sebagai rumah besar umat Islam," katanya.

Maka, tidak ada alasan bagi PPP untuk tidak berbuat bagi kepentingan umat, dan untuk menegakkan agama Allah, yakni Islam. Disebutkan, pendekatan kepada masyarakat tidak pernah berhenti dilakukan dan rutin mengunjungi pengajian akbar yang digelar di 20 desa.

Begitu juga perkumpulan pengajian kaum ibu di dusun-dusun sebahagian sudah dikunjungi tim dari PPP. Ditambahkan, total masjid dan mushala di Percut Sei Tuan sebanyak 315 masjid.

"Alhamdulillah 100 masjid sudah kami kunjungi, dan ditargetkan 2014 sebanyak 315 masjid itu harus sudah dikunjungi. PPP siap mempasilitasi dan menyediakan ustaz dan dai tanpa harus membayar sepanjang di wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan," kata Jaka.

Dalam kunjungan safari ke masjid-masjid, PPP Percut Sei Tuan juga menyerahkan bantuan berupa uang dan bingkisan.

Konsolidasi
Konsolidasi internal PPP Percut Sei Tuan terus dilakukan dengan membina seluruh kepengurusan ditingkat ranting. Selama puasa setiap ranting diharuskan untuk melakukan buka bersama yang dihadiri pengurus PAC. Karena akar suara PPP adalah bersumber dari bawah yakni dari ranting.

"Saya berharap kepada kader khususnya di tingkat ranting agar tidak tidur. Harus berbuat untuk kepentingan masyarakat," ujar Jaka.

Diminta kader terus melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan turun langsung ke lapangan melalui kegiatan-kegiatan sosial.

"Berikan kepercayaan bahwa PPP masih dicintai masyarakat. Dengan demikian pada pemilu 2014 PPP Percut Sei Tuan optimis dan yakin akan menjadi pemenang pemilu, khususnya di Kecamatan Percut Sei Tuan," katanya.

Misnan Al Jawi juga mengimbaukepada kader yang ingin maju mencalonkan diri pada Pemilu Legislatif 2014, diminta untuk tidak diam dan tidak tidur. "Mari sama-sama kita turun ke bawah berbuat untuk membesarkan partai. Jangan diam dan jangan takut mengeluarkan dana demi kebesaran partai. Jangan ketika hendak pemilu baru para kader sibuk turun kampanye".

Selain kegiatan sosial dan gotong royong, dalam menyambut bulan Ramadan keluarga besar PPP Percut Sei Tuan telah memasang 50 spanduk ucapan selamat menunaikan ibadah puasa yang dipasang di seluruh desa yang ada di Kecamatan Percut Sei Tuan.

"Ini artinya, PPP Percut Sei Tuan masih eksis dan siap bertarung pada pemilu 2014, dan menghadapi Pilgubsu 2013, kita fokus untuk memenangkan H Fadly Nurzal S Ag menjadi Gubsu," ujar Misnan Al Jawi. (Analisa, 2 Agustus 2012)
Pages (16) 78910111213141516
Baca lainnya »
 

© Copyright 2008-2013 DPC PPP Kabupaten Tegal | Design by Eko Mahendra Ridho | Powered by Blogger.com.