Banyumas - DPC PPP belum membuka
masa penjaringan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) periode
20013-2018, karena masih menunggu rapat terbatas, namun begitu sudah banyak
calon cabup dan cawabup yang sudah melakukan pendekatan dini kepada DPC PPP
Banyumas.
Ketua DPC PPP Banyumas, KH Zuhrul
Anam, mengatakan, penjaringan dan penyerahan formulir masih lama dan tidak usah
tergesa-gesa karena menurut gus Anam pemimpin Banyumas mendatang harus lebih
tangkas dalam menghadapi problematika Kabupaten Banyumas yang semakin kompleks.
menurut gus Anam apabila pengurus DPC sudah melakukan rapat terbatas baru kita
melakukan penjarikan.
Setelah penjarikan kita lihat
siapa calon bupati yang paling berkualitas dan kokoh agamanya agar dipilih
untuk diusung menjadi calon bupati.
Setelah itu itu akan kita
rapatkan dan kita akan kirim ke DPW PPP Jateng. DPW Jateng lah yang akan
mengirim ke DPP untuk mendapatkan rekomendasi,” katanya.
Gus Anam berpendapat bahwa,
melamar PPP adalah pilihan tepat karena PPP adalah partai yang sudah
berpengalaman dan mapan serta berpotensi menjadi pemenang Pemilu di Banyumas.
Sehingga kalau mendapatkan dukungan PPP maka calon tersebut pasti optimis akan
menang dan memiliki kekuatan politik yang maksimal untuk membangun Banyumas.
Selain itu, kata beliau, di
PPP banyak pendukung kalangan alim ulama dan pimpinan pondok pesantren besar.
Hal itu sesuai dengan visi dan misinya yakni membangun Banyumas yang sejahtera
beriman dan bertaqwa.
“Bagaimanapun PPP merupakan rumah besar umat islam. Di
sini banyak para alim ulama yang tentunya akan membuat calon bupati
memiliki kekuatan yang besar untuk membangun Banyumas dengan wajah yang
Islami,”. Seperti di ketahui bahwa beberapa yang sudah terang-terangan berminat
dan berambisi menjadi calon bupati banyumas periode 20013-2018. Mereka
antara lain: Mardjoko (bupati sekarang), Airlangga (Pengusaha), Juli Krisdianto
(Ketua DPRD Banyumas) dan Mayangsari (Artis nasional asal Banyumas). (Sumber: DPC PPP Banyumas, 29 Juni 2012)