PENGUMUMAN: Dibuka pendaftaran bakal calon anggota DPRD Kabupaten Tegal, mulai 1 Januari s/d 28 Februari 2013. Info: Hubungi DPC PPP Kabupaten Tegal, telp.(0283)3275717 | Eko Mahendra Ridho

Follow Us

HEADLINE NEWS

DPC PPP Kabupaten Tegal ©2008-2012 All Right Reserved. Diberdayakan oleh Blogger.
Baca lainnya »
Baca lainnya »
Baca lainnya »
Baca lainnya »

SDA: Arief Mudatsir Salah Satu Kader Terbaik PPP

07 Januari 2013


Semarang - Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) meminta kepada seluruh pengurus dan kader partai berlambang Ka’bah tersebut untuk mendukung Ketua PPP Jawa Tengah Arief Mudatsir Mandan sebagai kandidat calon gubernur atau wakil gubernur dalam Pemilihan Kepala Daerah 2013.

“Arief merupakan salah satu kader terbaik PPP Jawa Tengah dengan segudang pengalaman,” kata Suryadharma Ali, Sabtu (5/1).

Menurutnya, melalui pencalonan ini nantinya, dirinya juga meminta dukungan partai politik lain yang akan tergabung dalam koalisi serta berbagai organisasi kemasyarakatan.

Dalam peringatan hari lahir PPP tersebut, Suryadharma juga mendorong para kader untuk menjadikan PPP sebagai rumah besar umat Islam Indonesia, sebagai bagian dari upaya pemenangan Pemilu 2014.

“Seluruh umat Islam dari berbagai golongan untuk masuk dan membesarkan PPP,” ajaknya.

Dirinya bahkan optimistis jika konsolidasi ini berjalan baik, perolehan suara PPP akan naik atau bahkan menjadi pemenang dalam Pemilu 2014. (Jateng Time, 5 Januari 2013)

Pilgub Jateng: DPP PPP Resmi Usung Arief Mudatsir Mandan

07 Januari 2013


Semarang – DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) secara resmi mengusung Ketua DPW PPP Jateng, Arief Mudatsir Mandar sebagai cagub atau cawagub pada Pilgub Jateng 2013. Hal ini diungkapkan Ketua Umum DPP PPP, Suryadharma Ali pada peringatan hari lahir (harlah) ke-40 PPP tingkat Jateng di GOR Jatidiri, Jatingaleh, Kota Semarang, Sabtu (5/1/2013). Arief Mudatsir Mandar yang hadir dalam acara itu, kemudian disuruh maju ke depan mimbar untuk diperkenalkan secara resmi kepada ribuan kader PPP yang hadir dari pelbagai kabupaten/kota se-Jateng.

“PPP secara mengajukan Arief Mudatsir Mandar sebagai calon gubernur atau calon wakil gubernur pada Pilgub Jateng mendatang,” katanya.

Alasannya, menurut SDA, panggilan Suryadharma Ali, sosok Arief merupakan politisi yang memiliki pengalaman panjang. Semisal, pernah berkecimpung dalam pemberdayaan masyarakat saat di Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), mantan wakil ketua panita anggaran DPR RI yang membidangi pembiayaan dan anggota Komisi I membidangi pertahanan dan internasional.

“Serta ditambah pengalaman lain, misalnya sebagai penyuluh, trainer, motivator dan pengalaman lain,” tandasnya.

Dengan segudang pengalaman ini, sambung dia, sangat tepat kalau Ketua DPW PPP Jateng ini menjadi calon gubernur (caggub) atau calon wakil gubernur (cawagub) untuk membangun masyarakat Jateng lebih baik lagi.

“Percayalahlah PPP tak mengajukan kader secara sembarangan. Ini [Arief Mudatsir Mandar] betul-betul kader terbaik PPP,” tandasnya.

Karena PPP yang memiliki tujuh kursi tak bisa mengusung calon sendiri, maka harus melakukan koaliasi dengan partai politik (parpol) lain.

”Kami telah menjalin komunikasi dengan parpol lain untuk berkoalisi,” katanya tanpa menyebutkan nama parpol.

Sementara, mengenai pencalonan dirinya, Arief dalam kesempatan yang sama tak berkomentar. Sebelumnya, Arief, menyatakan realitis dengan posisi PPP hanya memiliki tujuh kursi, sehingga kalau dirinya tak dicalonkan sebagai cagub atau cawagub tak masalah. (Solo Pos, 5 Januari 2013)

PPP Pernah Menang di DKI Jakarta

07 Januari 2013


Jakarta - Pada Pemilu 1977, Partai Persatuan Pembangunan berhasil memperoleh suara terbanyak di ibukota. Pada saat rezim Orde Baru bercokol, kemenangan di Ibukota ini tentunya suatu yang mengancam penguasa.

"Yang menarik keberhasilan PPP menang di ibukota karena keberhasilan kami meraih simpati rakyat kecil. Juga kita tidak membuat orang takut dengan Islam. Buktinya di TPS di Lokalisasi Kramat Tunggak Jakarta Utara, PPP lah yang menang," kata mantan fungsionaris PPP H Ridwan Saidi,  dalam acara polemik bertema 'Soal Hasil Survey, Parpol Islam Merosot' di Warung Daun, Cikini, siang ini.

Menurut pria yang akrab dipanggil Babe tersebut, apa yang dilakukan dirinya dan banyak kader PPP saat itu, tidak menonjolkan larangan-larangan yang menyinggung perasaan dan adat masyarakat setempat. Selain itu PPP kala itu juga mengusung tema kampanye yang pro kepada rakyat kecil korban penggusuran.

"Jadi yang menonjol Islam itu pro rakyat yang tertindas. Sayangnya saat ini banyak pemimpin Islam yang gampang melarang, atau menyinggung adat. Seperti Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang menyinggung jaipong. Juga kader PPP Karawang yang mempersoalkan sedekah laut, akibatnya banyak orang tidak simpatik dengan partai Islam," kata Babe. (Suara Merdeka, 20 Oktober 2012)

PPP Targetkan 15 Kursi DPRD Jateng

07 Januari 2013


Semarang - Menatap Pemilu 2014, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Tengah menargetkan perolehan kursi di DPRD provinsi antara 10 hingga 15 kursi.

“Pada Pemilu Legislatif 2009, PPP hanya memperoleh tujuh kursi,” kata Ketua Dewan Pimpinan PPP Wilayah Jawa Tengah Arif Mudatdir Mandan di Semarang.

Menurut dia, target tersebut cukup realistis dan optimistis dapat dicapai dengan kondisi partai saat ini. Partai ini, lanjut dia, akan memperkuat konsolidasi menghadapi Pemilu 2014 melalu peringatan hari lahir ke-40 di Semarang.

Ia menjelaskan dalam peringatan yang akan diikuti sekitar 10 ribu kader tersebut juga akan dihadiri oleh Ketua Umum PPP Suryadharma Ali.

Ia menuturkan Ketua Umum akan memberikan arahan tentang persiapan PPP menghadapi Pemilu 2014, termasuk Pemilihan Gubernur Jawa Tengah yang akan digelar tahun ini.

Dalam Pilgub 26 Mei 2013, kata dia, PPP akan berjuang keras untuk memenangkan kandidat yang diusungnya.

Menurut dia, kandidat yang akan diusung PPP kemungkinan besar akan diumumkan pada akhir Januari ini. (Suara Merdeka, 5 Januari 2013)

Sejumlah Kader Akan Kembali ke PPP

07 Januari 2013


Bawen - Kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang sebelumya pernah pindah haluan ke partai lain dimungkinkan akan kembali lagi ke PPP. Pernyataan tersebut dikemukakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kabupaten Semarang Agus Muhajir Tontowi di sela-sela acara peringatan Harlah ke-40 PPP di kantor DPC PPP Kabupaten Semarang, Sabtu (6/1) malam.

Disamping penjaringan kader baru, menurut dia, untuk menarik kader lama pihaknya berencana hendak meluncurkan program yang sifatnya mengembangkan jaringan di masyarakat dalam rangka pemenangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang.

"Dukungan dari ulama dan kiai sangat kami butuhkan dalam pemenangan Pemilu 2014 mendatang. Dengan dukungan kiai, tidak menutup kemungikinan kader yang dulunya pindah haluan akan kembali bergabung lagi ke PPP," katanya.

Upaya lain yang akan dilakukan, yakni dengan konsolidasi internal baik di tingkat pusat hingga ranting. Dengan konsolidasi yang intens, pihaknya optimis PPP Kabupaten Semarang akan mendapatkan 7 kursi parlemen naik dari perolehan sebelumnya 5 kursi.

"Untuk Pemilihan Gubernur Jawa Tengah tahun ini sesuai Rapat Pimpinan Wilayah (Rapinwil) PPP akan mencalonkan Ketua PPP Jateng. Namun untuk posisi Gubernur atau Wakil Gubernur kebijakannya ada di Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPP Jawa Tengah," jelasnya.

Berdasarkan pantauan, acara peringatan Harlah ke-40 PPP tingkat Kabupaten Semarang diikuti ratusan kader PPP dari 19 kecamatan. Selain sesepuh PPP, hadir pula Ketua MPC PPP, KH Abdullah Khanif. Bersama kader yang datang pengurus PPP kemudian melakukan doa bersama untuk persiapan pemenangan Pemilu 2014.(Suara Merdeka, 6 Januari 2013)

Sepuluh Ribu Kader PPP Hijaukan GOR Jatidiri Semarang

07 Januari 2013


Semarang - Sepuluh ribu kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari 35 kabupaten kota di Jateng akan menghijaukan Gelanggang Olahraga Jatidiri Semarang, Sabtu (5/1). Mereka akan mengikuti peringatan hari lahir ke-40 partai berlambang Kakbah itu.

Koordinator Panitia Harlah PPP ke-40 Jateng, Istajib mengatakan, pihaknya sebenarnya hanya menargetkan 7.500 undangan. Namun animo kader yang sedemikian besar membuat panitia mengalah. "Selain kader, yang datang juga dari jamaah Majlis Taklim Mar'ah Shalilah Jateng," katanya, Jumat (4/1).

Peringatan harlah yang dimulai pukul 11.30 WIB tersebut akan dihadiri oleh Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali. Menteri Agama RI itu akan memberikan pidato politik dalam acara yang juga dimaksudkan sebagai konsolidasi menjelang Pilgub Jateng 2013 dan Pemilu 2014. Pidato politik juga diberikan oleh KH Maemun Zubair selaku Ketua Majlis Taklim DPP PPP.

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua MP RI Lukman Hakim Saifudin Zuhri beserta para anggota DPR RI dari PPP dapil Jateng. Panitia juga mengundang tokoh partai politik dan organisasi massa yang ada di Jateng.

Sebelumnya ribuan kader akan mengikuti istigotsah yang dipimpin Ketua Majlis Taklim Mar'ah Shalihah Jateng Hj Azizah Muslih. "Istigosah ini bukan hanya untuk PPP tetapi juga mendoakan diri pribadi kader dan secara umum kemajuan bangsa ini ke depan" kata Istajib. (PPP Jateng News, 5 Januari 2013)

SDA: PPP Dukung NU Fatwakan Haram Money Politic

13 September 2012


Jakarta - Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan dukunganya terhadap gagasan yang datang dari Nahdlatul Ulama (NU) terkait fatwa haram praktek money politic. Karena usulan tersebut akan menunjang proses demokrasi dapat berjalan dengan baik dan sehat.

"Tentu mendukung. Jadi kalau diformalkan sangat bagus untuk bisa mengingatkan seluruh masyarakat. Fatwa ini sangat bagus dan kita harapkan bisa diterapkan di semua tempat," jelasnya kepada wartawan di DPR, Jakarta, Kamis (13/9/2012).

Dengan adanya usulan tersebut, menurut Suryadharma, akan mendorong lahirnya tokoh-tokoh politik yang bersih dan tidak tergantung atau mengandalkan kekuatan uang semata.

"Jadi tampilnya tokoh-tokoh politik atau rekruitmen tokoh-tokoh politik di masyarakat bukan berdasarkan uang, tetapi berdasarkan kemampuan yang bersangkutan," sambungnya.

Namun Suryadharma mengakui bahwa siapa pun tidak bisa memaksa seseorang untuk mengikuti aturan tersebut. Sebab, jika menyangkut halal atau haram merupakan murni urusan personal yang berkaitan dengan keyakinanya masing-masing.

"Ketika fatwa itu dikeluarkan itu menjadi pilihan. Orang boleh mengikuti fatwa itu, boleh juga meninggalkan fatwa itu. Pada tahap seperti itu adalah pertanggung jawaban dia kepada Tuhan, begitu," ujarnya.

Selain itu, Suryadharma yang juga Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini tidak dapat memastikan apakah usulan fatwa haram money politic tersebut akan efektif diterapkan di Indonesia.

"Kita harus berupaya. Efektif tidak efektif itu entar dulu. Yang penting money politic ini tidak meluas. Sekarang kan sudah menjadi trend, bagaimana menjadikannya tidak trend lagi. Yang penting usaha dulu lah," tutupnya. (Okezone, 13 September 2012)

PPP Kecam Film "Innocence of Muslims"

13 September 2012


Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengecam film penghina Nabi Muhammad yang berjudul "Innocence of Muslims". Ketua DPP PPP, Arwani Thomafi, menegaskan, kontroversi film penghina Nabi Muhammad "Innocence of Muslims" sebaiknya segera dihentikan.

"Pemerintah RI dapat melakukan diplomasi terkait kontroversi film tersebut dengan pihak terkait, termasuk meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk segera memblokir peredaran film tersebut melalui situs internet Youtube," kata Arwani, dalam siaran persnya, Kamis (13/9).

Masyarakat muslim Indonesia diharapkan Arwani untuk tidak terprovokasi dalam merespons peredaran film tersebut, dengan melakukan tindakan di luar koridor hukum. "Kami yakin, muslim Indonesia yang dikenal moderat dapat menahan diri untuk tidak melakukan tindakan yang justru kontraproduktif bagi Islam di Indonesia," katanya.

Oleh karenanya, PPP berharap pemerintah dapat secara aktif untuk menekan pihak-pihak yang terkait dalam pemuatan dan peredaran film tersebut. "Respons masyarakat muslim di berbagai dunia semestinya dapat direspons secara cepat oleh pemerintah RI, agar kejadian serupa tidak terjadi di Tanah Air," kata Sekretaris Fraksi PPP di DPR, itu. (JPPN, 13 September 2012)

Terkait Presidential Threshold, PPP Beda Sikap dengan Setgab

13 September 2012


Jakarta – Di antara enam parpol anggota Sekretariat Gabungan (Setgab) Koalisi pendukung pemerintah, hanya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang ngotot presidential threshold diturunkan dari yang angka berlaku pada Pilpres 2009 lalu.

Adapun di antara sembilan parpol di DPR, selain PPP,Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) juga ingin angka presidential threshold turun.Karena itu,mereka mendorong revisi Undang-Undang (UU) No 42/2008 tentang Pemilihan Presiden (Pilpres).

Artinya, ada tiga parpol di DPR yang mendukung penurunan ambang batas ini, sementara enam parpol lainnya lebih memilih tetap menggunakan syarat yang berlaku pada Pilpres 2009 untuk pengusungan pasangan capres-cawapres. Kalaupun ada perubahan, beberapa parpol justru ingin angkanya dinaikkan.

Syarat pengusungan capres oleh parpol atau koalisi parpol dalam UU No 42/2008 adalah 20% kursi DPR atau 25% suara sah pemilu legislatif.Adapun PPP bersikeras supaya pada 2014 nanti semua parpol yang memiliki kursi di DPR, berapa pun itu,berhak mengusung capres.“ Tentu presidential threshold disamakan saja dengan parliamentary threshold, yakni 3,5%. Rakyat akan memiliki jauh lebih banyak pilihan figur capres. Kalau ambang batasnya tinggi, capresnya itu-itu saja,” kilah Ketua DPP PPP Arwani Thomafi.

Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menambahkan alasan lain. Dia berdalih, adanya ambang batas bagi parpol untuk mengusung capres-cawapres tidak sejalan dengan amanat UUD 1945. “Dalam Konstitusi saja ditegaskan bahwa capres-cawapres diusung oleh parpol atau gabungan parpol. Jadi jangan dibatasi. Semua parpol yang lolos parliamentary threshold harus berhak mengusung capres,” katanya.

Dia mengingatkan, apabila ambang batas mengusung capres diperberat,kita akan kembali ke sistem parlementer,tak lagi presidensial.Pemerintahan saat ini saja yang menguasai mayoritas kursi di parlemen nyatanya sering dihambat oleh parpol-parpol pendukung sendiri.

Ketua DPP Partai Hanura Akbar Faizal juga memandang perlu revisi UU Pilpres untuk mengakomodasi penurunan presidential threshold menjadi setara dengan parliamentary threshold, yakni 3,5%. “Ini bukan karena kepentingan pencapresan Hanura. Kalau kami sudah sangat percaya diri bisa memenuhi syarat apa pun untuk menyukseskan Pak Wiranto (Ketua Umum DPP Partai Hanura) sebagai capres 2014,”ungkapnya.

Di tempat terpisah, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal mengatakan, angka presidential threshold sebagai salah satu poin krusial dalam UU Pilpres harus dipertahankan. “Ini sikap kami sejak awal. Kalau UU Pilpres yang sudah ideal itu diubah akan menyita waktu dan biaya lagi,” jelas anggota Komisi IV DPR ini.

Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiarto menegaskan lagi sikap partainya. Dia menyatakan, UU Pilpres tak perlu diubah karena berbagai ketentuan di dalamnya masih sesuai dengan dinamika politik di Indonesia. “UU itu tak perlu diubah setiap mau pemilu. Kalau memang isinya sudah bagus, kita pakai saja lagi untuk Pilpres 2014. Apalagi ambang batas bagi parpol untuk mengusung capres di angka 20% kursi DPR atau 25% perolehan suara pemilu legislatif sudah ideal,” tegasnya.

Ketua Fraksi PKB DPR Marwan Ja’far mengaku pesimistis UU Pilpres tak direvisi karena sudah masuk ke Badan Legislasi (Baleg) DPR. Meski begitu, dia berharap ambang batas pengusungan capres tetap seperti yang berlaku pada Pilpres 2009.“Kalau harus berubah, kami minta dinaikkan saja dari 20% kursi DPR menjadi 25% kursi DPR atau dari 25% suara sah pemilu legislatif menjadi 30%,”tandasnya.

Menurut Marwan, syarat ketat sangat penting dalam upaya membangun pemerintahan yang kuat dan didukung parlemen yang kuat.“Kalau semua parpol boleh usung capres, legitimasi kandidat terpilih bisa lemah karena hanya punya dukungan sedikit di parlemen,” jelasnya.

Ketua DPP PKB Abdul Malik Haramain menambahkan, jangankan diturunkan menjadi 3,5%, menjadi 10% saja sistem akan menjadi lebih rumit. Padahal, capres harus memiliki dukungan suara yang besar di parlemen agar ada cukup kekuatan untuk mengawal kebijakan pemerintahannya.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Demokrat telah lebih dulu melontarkan ketegasan sikap mereka tentang tidak perlunya UU Pilpres direvisi. “UU Pilpres tak perlu diutakatik lagi karena tak ada masalah,” kata Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi PDIP Ganjar Pranowo. “Apabila syarat yang berlaku saat ini berupa dukungan 20% kursi parlemen atau 25% suara sah pemilu masih tepat, harus dipikirkan apakah UU Pilpres perlu direvisi atau tidak,” ujar Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Nurhayati Ali Assegaf.

Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham menegaskan, pihaknya ingin tetap mempertahankan syarat pengajuan pasangan caprescawapres di angka 20% kursi DPR atau 25% suara hasil pemilu legislatif.“Ini angka ideal demi penataan jumlah partai agar tidak terlampau banyak,” terangnya.

Golkar juga mewacanakan kemungkinan adanya kenaikan ambang batas ini. “Hal ini didasari keinginan kuat untuk membangun sebuah sistem pemerintahan presidensial yang kuat dan kokoh didukung koalisi parpol,” jelas Ketua DPP Partai Golkar Agun Gunanjar Sudarsa.

Sebelumnya,Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai NasDem Ferry Mursyidan Baldan pun menyatakan bahwa syarat pengusulan capres yang berlaku pada Pilpres 2009 masih layak digunakan. Menurut Ferry, ambang batas saat itu sudah sejalan dengan semangat untuk memperkokoh sistem kepartaian dan mempertegas sistem pemerintahan presidensial.

Direktur Indo Barometer M Qodari mengatakan, apabila ambang batas pengusungan capres- cawapres dipatok di angka tinggi seperti 15% atau 20%,peluang bagi rakyat mendapatkan pilihan lebih banyak akan terhadang.Pasangan capres yang muncul sangat terbatas dan “itu-itu lagi”. “Bahkan mungkin yang maju adalah figur lama semua,”kata Qodari.

Mengenai kekhawatiran bahwa dukungan politik terhadap capres-cawapres tidak akan kuat lantaran syaratnya ringan, Qodari menilai hal tersebut berlebihan. Alasannya, ada mekanisme putaran kedua jika tidak ada pasangan calon yang memperoleh suara 50% lebih. (Sindo, 13 September 2012)

Jelang Pilgub Jateng, PPP Minta Masukan Ulama NU dan Muhammadiyah

10 September 2012


Semarang - Fraksi PPP akan mendengarkan aspirasi dan tausiyah dari ulama dalam menghadapi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2013. Hal ini penting karena ulama merupakan panutan masyarakat sehingga Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jateng sebagai partai Islam akan melakukan hal tersebut.

Secara khusus PPP Jateng akan mengundang ulama, komponen PPP dan pihak-pihak tertentu untuk dimintai masukan soal pilgub maupun hal-hal lain yang berkaitan tentang pembangunan di Jawa Tengah.

Dalam hal pilgub dan pembangunan Jateng ke depan, PPP akan mendengarkan ulama NU, Muhammadiyah dan ormas-ormas keagamaan yang lainnya, termasuk dengan paguyuban-paguyuban masyarakat, apakah itu paguyuban abang becak, PKL, nelayan, petani dan lain-lain.

Ketua FPPP DPRD Jateng, Istajib mengatakan, pihaknya melakukan langkah di atas karena kemungkinan besar pilgub mendatang akan dipilih secara langsung oleh rakyat. "Pilgub 2013, kami berharap ormas Islam bisa menyatu, ada kesamaan visi yang bisa dipertemukan," ujarnya dalam rilis yang dikirim kepada Republika, Kamis (6/9).

Di samping itu pihaknya berharap Pilgub Jateng 2013 bisa selesai satu putaran agar bisa efisien sehingga APBD Jateng tidak banyak yang tersedot untuk biaya pilgub. "Mengingat biaya pilgub dua putaran menghabiskan biaya Rp 7,46 miliar, bila dua putaran kira-kira menghabiskan sekitar Rp 5,94 miliar," katanya. (Republika, 8 September 2012)
Pages (16)123456
Baca lainnya »
 

© Copyright 2008-2013 DPC PPP Kabupaten Tegal | Design by Eko Mahendra Ridho | Powered by Blogger.com.